Didukung oleh perkembangan teknologi komunikasi dan informasi lambat-laun menjadikan budaya dunia nyata mulai tergeser oleh budaya maya. Dalam beberapa kasus, nilai-nilai dan etika yang ada seperti sopan santun mulai dikesampingkan ketika seseorang melakukan aktifitas di dunia maya.
Etika erat kaitannya dengan kedewasaan. Namun pengguna internet di Indonesia sebagian besar adalah remaja dengan umur 15-19 tahun, di mana usia tersebut merupakan tahap menuju kedewasaan sehingga pemikirannya masih labil dan mudah terpengaruh, belum bisa membedakan benar-salah, dan belum dapat menentukan skala prioritas. Selain itu, karakter remaja dengan rasa ingin tahu yang besar, mudah menerima hal baru, ekspresif dan narsis, membuat mereka bebas melakukan apapun di dunia maya yang over informasi. Namun dampaknya jika berlebihan malah akan mendatangkan kerugian.
Hal tersebut merupakan salah satu faktor penyebab minimnya penggunaan etika dalam dunia maya. Contohnya saja banyak pengguna internet yang menjadikan dunia maya sebagai media untuk melampiaskan emosi.
Banyak anggapan bahwa apa yang dilakukan di dunia maya merupakan cerminan pribadi di dunia nyata. Tetapi tidak sedikit orang yang sifat dan karakternya berbeda antara ia di dunia nyata dengan ia ketika di dunia maya. Beberapa orang menggunakan identitas palsu di dunia maya. Hal ini tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa tetapi juga oleh anak-anak dan remaja sehingga menyulitkan pengawasan yang dilakukan oleh orang tua.
Tidak sedikit pengguna dunia maya yang merasa dirinya paling benar dan mengetahui segala hal serta tidak adanya batasan komunikasi disebabkan tidak adanya pertemuan secara langsung atau tidak diketahuinya latar belakang penguna dunia maya seperti tempat asal, usia, dan watak membuat orang yang beraktivitas di dunia maya merasa bebas bertindak semaunya. Padahal,
meskipun tidak beinteraksi secara langsung, sejatinya mereka tetap berhubungan dengan orang lain, maka dari itu diperlukan adanya etika.
Indonesia sendiri merupakan negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai budaya yang kental akan kesantunannya. Maka untuk menerapkan budaya positif di dunia maya diperlukan pemahaman tentang pentingnya penggunaan etika ketika berinteraksi baik di dunia nyata maupun di dunia maya karena keduanya itu sama saja.
Perlunya pemahaman bahwa dalam dunia maya kita tidak berhubungan dengan mesin, tetapi berhubungan dengan orang yang terkadang belum pernah ditemui. Oleh karena itu haruslah berhati-hati terhadap apa yang ingin disampaikan, perhatian juga memungkinkan perbedaan persepsi orang yang menangkap apa yang kita sampaikan. Salah satunya dengan memikirkan terlebih dahulu, “apakah saya akan menyampaikan hal ini jika bertemu langsung dengan orang ini?” sebelum melakukan komunikasi dalam dunia maya. Menghargai privasi orang lain juga penting. Sebaiknya tidak memaksa orang lain membagi informasi pribadinya, atau melakukan tagging sembarangan.
Kebebasan yang ada di dunia maya juga harus diiringi dengan tanggung jawab. Penggunaan bahasa yang sopan dan mudah dimengerti serta gaya penulisan yang benar akan meminimalisir terjadinya kesalah pahaman. Menjauhkan ego dalam berkomunikasi juga baik dalam berdiskusi sehingga terhindar dari perdebatan.
Peranan orang tua dan pendidik juga sangat diperlukan dalam hal pengawasan dan pendampingan terhadap anak-anak yang menggunakan internet, agar anak tidak terlalu terikat pada dunia maya dan menanamkan kesadaran bahwa sejatinya kita hidup di dunia nyata.
Pendidikan karakter pada anak dan remaja diperlukan untuk membentuk karakter yang beretika. Karakter yang dibentuk sejak muda akan tertanam sehingga akan diterapkan dalam menjalani kehidupan termasuk ketika beraktivitas di dunia maya sekalipun.
Beberapa situs dunia maya telah menerapkan peraturan yang harus ditaati ketika berada dalam forum, contohnya larangan mendiskreditkan suatu pihak, menyinggung persoalan SARA, penggunaan bahasa yang sopan, dan lain sebagainya. Konsep seperti ini kiranya patut ditiru terutama dalam forum diskusi online, kemudian ada sanksi yang dijatuhkan terhadap pelanggar, misalnya dikeluarkan dari forum atau melakukan pelanggaran berat bisa dilaporkan kepada pihak yang berwenang.
Dunia maya seperti sebuah mata pisau. Di satu sisi dapat mendatangkan manfaat namun di sisi lain malah dapat merugikan ketika salah dalam menggunakannya.
Fitria Wulandari
Bandung, 29 April 2017
0 komentar:
Posting Komentar