Sekolah tempat terbaik untuk tumbuh
Guru, teladan utama yang patut
ditiru dan digugu
Semua baik mulai dari logika,
etika dan estetika
Sayangnya kini semua itu hanya
bualan semata
Ilmu pengetahuan yang kami
perlukan
Kini dimonopoli di pabrik
pengetahuan
Sebagian dari guru, mereka munafik
Menyuruh berbuat baik tapi
kesehariannya jauh dari definisi baik
Formalitas, itu hal biasa
Menyuruh menanam tapi hanya dengan
benih yang tersedia
Selalu bergosip bukan tentang
pelajaran
Mengajar dengan kekesalan sampai
melampiaskan kemarahan
Pakaian seragam penghindar
diskriminasi
Nyatanya sepatu dan gadget
masih membatasi
Haruskan kuasai semua pelajaran
karna penting ‘tuk masa depan
Nyatanya guru bahasa tak pahami
hukum percepatan
Tidak ada pekerjaan yang butuh
semua kemampuan
Seorang sastrawan tidak harus
berkemampuan milik fisikawan
Bahkan kalimat itu diucapkan tiap
tahun pada tiap angkatan
Tak ada angkatan terbaik dari semua
angkatan
Guru BK ada untuk mendengarkan
Nyatanya kalimat “dengarkan saya!”
selalu mereka teriakkan
Siapa yang ingin didengar dan
siapa yang harus mendengarkan?
Persempit cara berpikir dan daya
imajinatif
Mungkin ajarkan cara berpikir
kritis dan soft-skill kreatif
Mengisi otak dengan huruf, angka
dan hapalan
Tetap kelak ‘kan diukur dengan
seperangkat soal dalam ujian
Ironis, sebab kami hanya
diperbolehkan mengikuti ‘satu jalan’
Sesuai dengan seragam yang sudah
ditentukan
Sehebat dan sekreatif apapun cara
menyelesaikan persoalan
Mereka tetap menghadiahi tanda
silang selama tak sesuai kunci jawaban
Yang tak memiliki cara berpikir
seragam dengan guru, sistem dan kurikulum
Akan dianggap ‘bodoh’, ‘tak
lulus’, dan lain sebagainya
Yang pintar adalah yang bisa
menyelesaikan soal
Bukanlah mereka yang mampu selesaikan
persoalan
Guru bukan dewa dan murid bukan
kerbau
Pastinya tak ada gading yang tak
retak
Mungkin ini terdengar berlebihan
Atau menganggapku tak sanggup
memikul tugas-tugas yang dibebankan
Tapi jika banyak yang sepikiran
Tentu ada yang salah dengan sistem
pendidikan
2 Mei 2014
0 komentar:
Posting Komentar