Resume Kegiatan Pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka Kelompok Kerja Guru Raudhatul Athfal Cimahi Tengah
Hari/tanggal: Senin-Selasa, 22-23 Mei 2023
Tempat: RA Raudhatul Banat, Cimahi
Pemateri: Hj. Siti Zakikiyah, M. Pd.
Bismillahirrohmannirrohiim
"Kurikulum Merdeka adalah Kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan potensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik."
Kurikulum pendidikan sifatnya dinamis dan kerap berubah. Hal ini bisa terjadi selain dikarenakan pergantian kebijakan dalam lingkup sistem pemerintahan, tentunya juga karena perlunya disesuaikan dengan kemajuan zaman yang juga sangat dinamis. Pada Kurikulum 2006 ada pada penekanan KTSP. Kemudian pada kurikulum 2013 penekanan ada pada pendekatan saintifik dan penilaian otentik. Sementara pada kurikulum Merdeka merupakan pemekaran dari Kurikulum 2013 (pendekatan saintifik dan penilaian otentik) namun ditekankan pada merdeka bermain dan merdeka belajar.
• Sekilas mengenai pendekatan saintifik dan penilaian otentik
▪︎ Pendekatan saintifik menerapkan metode 5M (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan mengkomunikasikan)
▪︎ Peserta didik mengamati informasi yang disampaikan oleh guru -> Peserta didik memberikan pertanyaan pemantik -> Peserta didik mengumpulkan informasi tambahan -> Peserta didik melakukan penalaran terhadap informasi yang diterimanya -> Peserta didik mengkomunikasikan hasil penalarannya.
▪︎ Karakteristik pendekatan saintifik ini bertujuan supaya peserta didik mampu mengembangkan nalar kritisnya kemudian kemudian mengkomunikasikannya pada sekitar dengan berbahasa secara lisan.
▪︎ Pendekatan saintifik tidak berorientasi pada metode ceramah (guru memberikan informasi secara langsung) tetapi guru sebagai fasilitator yang memiliki peran untuk menggali potensi anak. Dalam hal ini anak tidak dipandang sebagai "gelas kosong", melainkan subjek pembelajar yang sudah memiliki "bermacam-macam isi di dalam gelasnya" untuk kemudian dikembangkan sesuai dengan potensi yang dimiliki.
▪︎ Penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara faktual yang diamati pada saat pembelajaran dan bukan berupa asumsi belaka, bukan juga hasil evaluasi melalu ujian.
Kembali pada Implementasi Kurikulum Merdeka, terdapat arah perubahan kurikulum dari yang sebelumnya, diantaranya:
1. Struktur kurikulum yang lebih fleksibel; jam pelajaran ditargetkan untuk dipenuhi dalam satu tahun
2. Fokus pada materi yang esensial; Capaian Pembelajaran diatur per fase, bukan per tahun
3. Memberikan keleluasaan dalam menggunakan berbagai perangkat ajar sesuai kebutuhan dan karakteristik peserta didik
4. Aplikasi yang menyediakan berbagai referensi untuk dapat terus mengembangkan praktik pengajaean secara mandiri dan berbagi praktik baik.
Intinya, Kurikulum Merdeka memiliki prinsip Be Simple, Make It Simple. Buat jadi sederhana tanpa melupakan esensi.
Terdapat pula keunggulan dari Kurikulum Merdeka, diantaranya:
1. Lebih Sederhana
Fokusnya ada pada materi yang esensial dan pengembangan potensi peserta didik pada fasenya. Belajar menjadi lebih mendalam, bermakna, tidak terburu-buru dan menyenangkan
2. Lebih Merdeka
Bagi peserta didik, tidak ada program peminatan (tingkat SMA), peserta didik dapat memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat, dan aspirasinya);
Bagi guru, kegiatan mengajar disesuaikan dengan tahap capaian dan perkembangan peserta didik;
Satuan pendidikan memiliki wewenang untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik.
3. Lebih Relevan dan Interaktif
Pembelajaran melalui kegiatan proyek memberikan kesempatan lebih luas kepada peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasi isu-isu aktual, misalnya isu lingkungan, kesehatan, dan lainnya, untuk mendukung pengembangan karakter dan kompetensi Profil Pelajar Pancasila.
Pada tingkat satuan PIAUD/RA Implementasi Kurikulum Merdeka memiliki karakteristik kekhasan dan ruh madrasah, antara lain:
1. Perspektif ibadah berdimensi ukhrowi
2. Hubungaan guru-anak diikat dengan mahabbah fillah
3. Pandangan 'ainurrahmah
4. Hati nurani sebagai sasaran utama
5. Akhlak di atas ilmu pengetahuan
Dalam konteks pendidikan anak usia dini, merdeka belajar artinya merdeka bermain, yang mana anak melakukan sesuatu atas inisiatifnya sendiri, dapat berdiri di atas kakinya sendiri (mandiri), dan anak berperan untuk memimpin diri sendiri. Satuan pendidikan tingkat PAUD/RA ada pada fase pondasi (4-6 tahun), yang berorientasi pada membangun karakter, pengenalan konsep, pembentukan adab dan akhlak.
Pembelajaran di PAUD/RA memiliki karakteristik yang memandang setiap anak itu unik dan memiliki potensi masing-masing yang memungkinkan untuk dikembangkan melalui stimulasi lewat permainan dan pembelajaran yang disediakan oleh pendidik, dengan terlibat dalam percakapan sehari-hari, pemberian tantangan, pengembangan keterampilan motorik, sosial, nilai moral, berbahasa lisan, serta kemampuan anak untuk secarq produktif memikirkan dan mrngeksplorasi lingkungan. Sebab bagi anak, pengajaran terbaik adalah melalui pengalaman. Dalam hal ini, terdapat beberapa karakter spesifik yang perlu diperhatikan, antara lain:
1. Mendukung terbentuknya kesejahteraan diri (well-being) anak
2. Menghargai dan menghormati anak
3. Mendorong rasa ingin tahu anak
4. Menyesuaikan dengan usia, tahap perkembangan, minat, dan kebutuhan anak
5. Memberikan stimulasi secara holistik integratif
6. Memberikan tantangan, bimbingan, dan dukungan pada pembelajaran tiap anak melalui percakapan dan interaksi bermakna dengan tiap anak
7. Melibatkan keluarga sebagai mitra
8. Memanfaatkan lingkungan dan teknologi sebagai sumber belajar
9. Menggunakan penilaian otentik (penilaian yang diperoleh bersamaan dengan berlangsungnya proses pembelajaran.
Bersambung ke Bagian 2: Capaian Pembelajaran
Baca juga tulisan serupa
0 komentar:
Posting Komentar