Kupikir hidup tidak seperti dualisme papan catur yang hanya ada hitam dan putih.
Barangkali ada jingga yang mengintip di sudut senja;
ada biru yang terhampar di lepas samudera;
ada merah dalam asa yang membara;
ada hijau yang segar ditengah bangunan-bangunan berpagar;
ada kuning cahaya matahari yang tak pernah ingkar janji;
ada merah muda pada hati yang tengah berbunga;
ada ungu yang memisahkan gelap dan terang;
ada abu-abu yang
masih tak tahu tempatnya berada.
Jadi, maksudku,
kupikir manusia tidak benar-benar tahu apa yang benar-benar benar,
dan tidak benar-benar tahu apa yang benar-benar salah.
Kupikir aku salah satu manusia itu.
Barangkali yang kubicarakan adalah benar, atau yang kauketahui itu tidak benar.
Tapi bisa jadi yang kauketahui adalah benar, atau yang kubicarakan ini tidak benar.
Jadi, maksudnya, apa esensi benar atau salah?
Entahlah, kupikir aku sedang belajar mengeja warna...
Barangkali ada jingga yang mengintip di sudut senja;
ada biru yang terhampar di lepas samudera;
ada merah dalam asa yang membara;
ada hijau yang segar ditengah bangunan-bangunan berpagar;
ada kuning cahaya matahari yang tak pernah ingkar janji;
ada merah muda pada hati yang tengah berbunga;
ada ungu yang memisahkan gelap dan terang;
ada abu-abu yang
masih tak tahu tempatnya berada.
Jadi, maksudku,
kupikir manusia tidak benar-benar tahu apa yang benar-benar benar,
dan tidak benar-benar tahu apa yang benar-benar salah.
Kupikir aku salah satu manusia itu.
Barangkali yang kubicarakan adalah benar, atau yang kauketahui itu tidak benar.
Tapi bisa jadi yang kauketahui adalah benar, atau yang kubicarakan ini tidak benar.
Jadi, maksudnya, apa esensi benar atau salah?
Entahlah, kupikir aku sedang belajar mengeja warna...